Archives December 2021

Fungsi Semen Warna yang Harus Diketahui

Saat ini, teknologi di bidang bahan bangunan dan konstruksi sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak inovasi yang bermunculan dan tentunya semua bertujuan untuk mempermudah proses pengerjaan serta memperindah bangunan yang akan dihasilkan.

Salah satu inovasi tersebut adalah munculnya semen warna. Kebutuhan untuk menghadirkan tampilan bangunan yang indah, membuat permintaan semen warna sangat tinggi di pasaran. Selain fungsi memperindah dengan berbagai warna yang bisa digunakan, semen warna mempunyai banyak fungsi lain.

Apa Itu Semen Warna?

Semen warna adalah jenis semen yang terdiri dari campuran semen Portland dan pigmen (bahan pewarna). Jenis dan jumlah pigmen yang dicampurkan menyesuaikan dengan warna yang diinginkan. Beberapa jenis pigmen yang digunakan dalam semen warna:

  • Cobalt untuk warna biru
  • Mangan Dioksida untuk warna hitam dan cokelat tua
  • Iron Oxide untuk warna merah, cokelat, dan kuning
  • Chromium Oxide untuk warna hijau

Fungsi Semen Warna

Selain memperindah tampilan bangunan, semen warna juga memiliki berbagai fungsi lain nya

Mengatasi Cat yang Terkelupas

bisa melapisi bagian cat dinding yang terkelupas dengan semen warna. Lapisan semen warna membuat pori-pori dinding menjadi lebih halus dan tertutup, sehingga cat lebih mudah menempel. Setelah semen warna kering, bisa lanjut mengecat kembali agar dinding tampil indah seperti semula.

Menutup Retakan Dinding

Retakan pada dinding rumah sudah biasa terjadi. Selain karena usia dinding yang tua, proses pengerjaan yang kurang teliti juga bisa membuat dinding mengalami keretakan. Retakan yang terjadi biasanya berupa retakan halus atau retak rambut dan tersebar di beberapa titik.
bisa menggunakan semen warna untuk menutup atau menambal retakan yang terjadi. Pastikan untuk menggunakan semen warna sesuai dengan warna cat dinding. Penggunaan semen warna bisa menghemat biaya tanpa perlu membongkar dinding.

Mengisi Celah-Celah Keramik

Fungsi semen warna berikutnya yang mungkin Sahabat sudah tahu yaitu untuk mengisi celah-celah atau nat lantai keramik. Penggunaan keramik beraneka warna membuat nat harus diisi dengan semen warna yang sesuai dengan warna keramik agar keindahan tetap terjaga.
Sebelum semen warna diisikan pada celah-celah keramik, tunggu dulu hingga perekat keramik benar-benar kering atau lebih kurang 1×24 jam. Ini dilakukan agar udara yang ada di bawah keramik bisa keluar secara sempurna. Lalu celah-celah di antara keramik tersebut Sahabat berikan atau oleskan semen warna hingga terisi penuh. Setelah semen warna agak mengering (5-10 menit), Sahabat
bisa bersihkan semen warna yang tercecer menggunakan kain.


Siap Bangun Rumah Idaman Anda Bersama Keluarga ?

Perhatikan 5 Hal Ini Saat Mengerjakan Instalasi Listrik Rumah

Pekerjaan instalasi listrik pada saat membangun rumah perlu mendapat perhatian khusus. Sebab, kesalahan dalam mengerjakan instalasi listrik dapat menimbulkan kerugian dan mengancam keselamatan pemilik rumah.

Jadi, pastikan Anda terlebih dulu memperhatikan 5 hal ini saat mengerjakan instalasi listrik pada pembangunan rumah.

1. Ketahui Luas dan Jumlah Ruangan di Dalam Rumah

Saat mengerjakan instalasi listrik, pastikan Anda sudah mengetahui ukuran luas rumah dan jumlah ruangan di dalamnya. Tujuannya agar Anda lebih mudah dalam memperhitungkan kebutuhan kabel selama proses instalasi. Anda juga bisa lebih mudah dalam menghitung jumlah kebutuhan stop kontak, sakelar, dan lampu.

2. Hitung Besaran Daya Listrik yang Ada

Besaran daya listrik yang dimiliki oleh bangunan rumah tersebut juga wajib dihitung. Baik dalam satuan watt maupun Volt Ampere (VA). Dengan begitu, Anda bisa memanfaatkan penggunaan Miniature Circuit Breaker (MCB) secara optimal. MCB ini berperan penting dalam membagi daya listrik di dalam rumah. Komponen ini memiliki fungsi sebagai sistem proteksi arus listrik untuk mengurangi beban berlebih pemakaian sehingga risiko arus pendek dapat dicegah.

3. Pilih Jenis Kabel yang Sesuai

Anda juga wajib memilih jenis kabel yang sesuai dengan daya hantarnya. Jenis kabel yang sesuai dapat meminimalisir terjadinya korsleting atau risiko arus pendek. Perlu diketahui, jenis kabel berpenghantar tembaga dan berisolasi PVC berukuran 2,5 mm persegi yang terpasang secara permanen di dalam rumah hanya boleh dialiri listrik maksimal 10A. Bila daya listrik berada antara 10A-16A, gunakan kabel berukuran 4 mm persegi.

4. Lakukan Grounding

Pastikan Anda juga melakukan grounding pada instalasi listrik rumah untuk mencegah terjadinya kontak antara penghuni rumah dengan tegangan listrik yang terekspos akibat kegagalan isolasi. Di setiap pekerjaan instalasi listrik rumah, terdapat grounding listrik dan grounding penangkal petir. Keduanya harus dipisahkan pemasangannya. Jaraknya paling tidak 10 m. Koneksi grounding untuk instalasi listrik rumah terpasang di kWh meter PLN. 

5. Perhatikan Jarak Stop Kontak

Tidak kalah penting, Anda juga wajib memperhatikan jarak stop kontak saat mengerjakan instalasi listrik pada pembangunan rumah. Umumnya, jarak ideal pemasangan stop kontak dari dasar lantai adalah 1 – 2 meter. Untuk meminimalisir korsleting, jangan memberi beban listrik terlalu besar pada masing-masing stop kontak. Satu stop kontak hanya boleh dicabang dengan satu T-steker hingga 4 percabangan.


Siap Bangun Rumah Idaman Anda Bersama Keluarga ?